Tempoyak, sebuah hidangan yang terbuat dari fermentasi durian, merupakan salah satu kuliner khas Lampung yang memiliki cita rasa unik dan lezat. Proses fermentasi yang dilakukan tidak hanya mengawetkan durian tetapi juga memberikan rasa asam yang khas, membuat Tempoyak menjadi bahan masakan yang sangat dicari.
Selain kelezatannya, Tempoyak juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang dalam. Lampung, sebagai daerah asal Tempoyak, kaya akan budaya dan sejarah, mirip dengan tempat-tempat bersejarah di Indonesia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Kedua candi ini tidak hanya menjadi simbol kejayaan masa lalu tetapi juga mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam.
Monumen Nasional (Monas) dan Istana Maimun di Medan juga merupakan contoh lain dari kekayaan sejarah Indonesia yang bisa dikaitkan dengan keberagaman kuliner nusantara, termasuk Tempoyak. Sementara itu, Tugu Pahlawan di Surabaya mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan yang juga mencintai tanah air dan kekayaan alamnya, termasuk durian yang menjadi bahan dasar Tempoyak.
Di Lampung, selain Tempoyak, terdapat juga masakan khas lainnya seperti Seruit dan Gulai Taboh yang menggugah selera. Seruit adalah hidangan ikan yang dibumbui dengan rempah-rempah khas, sementara Gulai Taboh adalah gulai yang menggunakan tempoyak sebagai salah satu bahan utamanya, menciptakan rasa yang unik dan lezat.
Tempoyak, dengan segala keunikannya, tidak hanya menjadi bagian dari kuliner Indonesia tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa. Dari Candi Borobudur hingga Tugu Pahlawan, setiap tempat bersejarah di Indonesia memiliki cerita dan kuliner yang membuatnya semakin istimewa.